LUWU UTARA - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara terus menggenjot upaya pencegahan dan penurunan prevalensi stunting. Semua stakeholder, serta Perangkat Daerah (PD) terkait, terus melakukan berbagai terobosan agar penurunan stunting 14% di 2024 segera terwujud, termasuk zero kemiskinan ekstrem.
Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP) menjadi salah satu PD yang juga terus berupaya membuat berbagai terobosan di bidang komunikasi dan informasi publik guna memperkuat kampanye pencegahan stunting. Mengingat stunting di Luwu Utara masih perlu mendapatkan berbagai penguatan.
Salah satu terobosan Diskominfo adalah memasifkan pemberitaan stunting dan kemiskinan ekstrem. “Penguatan kita ada pada media portal, termasuk media lainnya, ” kata Kepala Diskominfo-SP, Nursalim, saat memimpin Rapat Tindak Lanjut Monev Tematik Bappelitbangda, Kamis (6/7/2023), di Ruang Media Center Diskominfo.
Kendati demikian, memasifkan pemberitaan stunting bukan satu-satunya upaya yang dilakukan. Menurutnya, masih ada upaya lain untuk mengampanyekan pencegahan stunting. Misalnya membuat konten-konten dalam bentuk video pendek dan menyebarkannya ke semua platform media sosial, seperti di facebook, dan instagram.
“Harus ada upaya lain untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa stunting ini akan berdampak tidak baik terhadap kualitas sumber daya manusia. Untuk itu, saya minta kita buat konten standar melalui video pendek, sekitar 2 menit. Nah, ini yang kita share ke media sosial. Saya mau ini konsisten kita lakukan, ” harapnya.
Upaya lain, lanjut mantan Kepala BKPSDM ini, adalah memanfaatkan media Radio Kabar Luwu Utara untuk memasifkan kampanye pencegahan stunting dan kemiskinan ekstrem. “Mulai sekarang buat jadwal wawancara untuk perangkat daerah terkait, seperti Bappelitbangda, Dinas Kesehatan, DP3AP2KB dan Dinas Sosial, ” pintanya.
Nursalim berharap pemberitaan stunting dan kemiskinan ekstrem terus dimasifkan agar masyarakat teredukasi melalui pemberitaan, konten video dan siaran radio. “Saya pertegas lagi bahwa tugas kita memperkuat pemberitaan dan konten melalui media sosial, karena indikator kita jelas sekali, kampanye cegah stunting, ” pungkasnya.